1.1
TUJUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Tujuan penyusunan sistem informasi
akuntansi adalah sama dengan tujuan penyusunan sistem akuntansi antara
lain :
a)
Untuk menyediakan
informasi bagi
pengelola kegiatan usaha baru.
b)
Untuk memperbaiki
informasi yang
dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu,
Ketepatan penyajian maupun struktur informasi
c)
Untuk memperbaiki
pengendalian
akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat
keandalan
(realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap
mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d)
. Untuk mengurangi
biaya klerikal
dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat
1.2 MANFAAT SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
Sebuah SIA menambah nilai
dengan cara:
· Menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga
dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan
efisien.
· Meningkatkan
kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa
yang dihasilkan
· Meningkatkan
efisiensi
· Meningkatkan
kemampuan dalam pengambilan keputusan
· Meningkatkan
sharing knowledge
· menambah efisiensi
kerja pada bagian keuangan
2.
LANDASAN TEORI
Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) adalah
sebuah sistem
informasi yang menangani segala
sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri
sebenarnya
adalah sebuah sistem
informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah
organisasi
antara lain :
a. Mengumpulkan dan
menyimpan data tentang
aktivitas dan transaksi.
b. Memproses data menjadi
into informasi yang dapat
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
c. Melakukan kontrol
secara tepat terhadap aset
organisasi.
3. Beberapa definisi
Sistem
Ø Menurut Romney &
Steinbart (2003), sistem
adalah suatu kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Ø Menurut Wilkinson
(1993) , sistem adalah
sebuah entity yang komplek atau framework
yang merupakan subjek pada satu atau beberapa tujuan.
Ø Menurut Mascove dan
Simki (1994), sistem
adalah sekumpulan dari bagian-bagian
yang saling bergantung satu sama lain yang menyelesaikan suatu tujuan
yang
spesifik.
Jurnal dibedakan
menjadi 2 macam,
yaitu :
Ø Jurnal
Umum
Mencatat transaksi yang frekuensi
terjadinya jarang seperti membayar pinjaman, penyesuaian diakhir priode,
dan
jurnal penutup.
Ø Jurnal
Khusus
Mencatat transaksi yang frekuensi
terjadinya sering, jurnal khusus menyederhanakan proses pencatatan
transaksi
yang terjadi berulang dalam jumlah yang besar.
4.
SEJARAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SEJARAH AKUNTANSI
MANAJEMEN
Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk (product costing) dan akuntansi manajemen yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924. Perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914) menekankan pada perhitungan pada perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis.
Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian
dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing), yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan. Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem
akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata
secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk.
Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen. Diperkenalkannya variable costing untuk penyempurnaan penentuan harga pokok produk pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang disajikan dalam neraca dan dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada saat itu pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara
rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan
kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan
akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
5.
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) adalah
sebuah sistem
informasi yang menangani segala
sesuatu yang berkenaan
dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri
sebenarnya
adalah sebuah sistem informasi.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
a. Mengumpulkan dan
menyimpan data tentang
aktivitas dan transaksi.
b. Memproses data menjadi
into informasi yang dapat
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
c. Melakukan kontrol
secara tepat terhadap aset
organisasi.
Subsistem SIA memproses
berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara
langsung
memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3
subsistem:
§ Sistem pemrosesan
transaksi
mendukung proses
operasi bisnis harian.
§ Sistem buku besar/
pelaporan keuangan
menghasilkan laporan
keuangan, seperti laporan
laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
§ Sistem pelaporan
manajemen
yang menyediakan pihak
manajemen internal
berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang
dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta
laporan
pertanggung jawaban .
6.
Beberapa definisi Sistem
Ø Menurut Romney &
Steinbart (2003), sistem
adalah suatu kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Ø Menurut Wilkinson
(1993) , sistem adalah
sebuah entity yang komplek atau framework
yang merupakan subjek pada satu atau beberapa tujuan.
Ø Menurut Mascove dan
Simki (1994), sistem
adalah sekumpulan dari bagian-bagian
yang saling bergantung satu sama lain yang menyelesaikan suatu tujuan
yang
spesifik.
Berdasarkan kesimpulan
diatas sistem informasi
akuntansi adalah gabungan dari beberapa komponen tertentu yang
berinteraksi
untuk mengelolah data-data keuangan suatu perusahaan menjadi informasi
keuangan
yang kompleks yang dapat digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan
keuangan.
7.
MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sebuah SIA menambah nilai
dengan cara:
· Menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga
dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan
efisien.
· Meningkatkan
kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa
yang dihasilkan
· Meningkatkan
efisiensi
· Meningkatkan
kemampuan dalam pengambilan keputusan
· Meningkatkan
sharing knowledge
· menambah efisiensi
kerja pada bagian keuangan
8.
FUNGSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Fungsi
penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi
antara
lain:
* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiens
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiens
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
ni mampir di kiper.co.id software cloud akunting buatan anak Indonesia
BalasHapus